bisajadi mengandung toksid (racun) yang dapat menyebabkan statis darah (penyumbatan darah) bahkan diantara penyebab terjadinya penyakit. * Haid tidak teratur * Sesak nafas * Konstipasi/sembelit-PERUT KEMBUNG, -STROCK , GEJALA STROK, LUMPUH SEPARO - Menundukan atasan/majikan, - Suami/istri, - Cermin ajaib kharisma yang bisa

Haid bisa menjadi momen yang sangat melelahkan bagi kaum hawa setiap bulannya. Terutama bagi wanita yang mengalami mengalami menstruasi berlebihan, alias menorrhagia. Gangguan menstruasi ini menyebabkan perdarahan haid terlalu banyak dan berlangsung lama. Jika sudah sangat mengganggu sampai menyulitkan aktivitas, segera cari cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak dari dokter Menorrhagia adalah salah satu jenis gangguan siklus menstruasi yang ditandai dengan perdarahan berlebihan dan berlangsung lama. Siklus menstruasi yang normal umumnya terjadi setiap 21-35 hari sekali dengan durasi perdarahan sekitar 2-7 hari. Normalnya darah haid yang keluar tiap hari saat mens hanya sekitar 30-40 mililiter, atau setara dengan 2 sampai 3 sendok makan sdm darah. Namun apabila Anda mengalami menorrhagia, banyak darah yang keluar saat haid bisa lebih dari 80 mililiter lebih dari 5 sdm. Selain dari jumlah darah, wanita dikatakan mengalami menstruasi berlebihan ketika haid berlangsung lebih lama dari 7 hari. Baca JugaUsia Ideal Menikah dan Punya Anak Menurut Psikologis, Kapan?Apa itu Pineal Gland dan Fungsinya bagi Tubuh?Kerap Dianggap Tabu, Ini Gejala Gangguan Gairah Seksual Perempuan Jika tidak diobati, menoragia kronis dapat menyebabkan anemia dan nyeri haid hebat dismenore. Anemia akibat menoragia akan menimbulkan gejala seperti kelelahan, lemas, nyeri dada, dan sesak napas. Jika Anda mengalami menstruasi berlebihan disertai gejala anemia dan nyeri haid parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk memeriksakan penyebab dan menemukan perawatan yang tepat. Dilansir dari laman CDC, umumnya dokter akan menyarankan cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak dengan 1. Pil KB Pil KB akan membantu tubuh untuk menyeimbangkan hormon dan mengendalikan darah haid berlebihan yang Anda alami. Rutin minum pil KB bantu mengurangi perdarahan haid yang berlebhan hingga 60% dengan mencegah ovulasi dan menipiskan endometrium. Kombinasi estrogen dan progesteron dalam pil KB bisa mengatasi menorrhagia yang tidak disebabkan oleh masalah atau penyakit pada rahim. 2. Obat penambah hormon Salah satu penyebab terjadinya perdarahan berat saat menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon. Bagi orang-orang yang mengalami kekurangan hormon progesteron, dokter mungkin akan meresepkan obat-obat penambah hormon progresteron progestin. Progestin bekerja memperlambat efek hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen adalah hormon yang memicu pertumbuhan lapisan rahim untuk nantinya diluruhkan saat menstruasi. Progestin akan membuat lapisan rahim menipis sehingga mengurangi aliran darah dan sensasi kram PMS sementara dinding rahim dluruhkan. Namun, mungkin ada efek samping dari penggunaan obat-obatan tersebut berupa penambahan berat badan dan sakit kepala. Baca JugaGejala Serangan Jantung pada Wanita yang Perlu DikenaliIni Pengobatan Kanker Serviks Stadium 2 yang Mungkin DilakukanApakah Polip Rahim saat Menopause Membutuhkan Operasi? 3. Obat-obatan Selain dengan terapi hormon, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan lain sebagai cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Sebagai contoh adalah Asam traneksamat obat antifibrinolitik, untuk membekukan darah sehingga mengurangi volume darah yang keluar saat haid saat sedang deras-derasnya. Gonadotropin GnRH untuk mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak haid karena endometriosis atau fibroid rahim. Obat GnRH hanya boleh diberikan maksimal 3-6 bulan saja. Obat pereda nyeri NSAID, sepert ibuprofen dan naproxen sodium, untuk mengurangi volume darah haid yang keluar sementara juga meredakan rasa sakit dan kram PMS. Namun, obat yang disarankan dokter mungkin saja berbeda untuk satu orang dengan yang lain karena bergantung pada apa penyebab haid berlebihan dan gejalanya. 4. Kuret Jika obat yang diminum tidak membuahkan hasil efektif, dokter bisa saja menyarankan pasien untuk menjalani kuret. Prosedur kuret dilakukan dokter untuk mengikis dan mengeluarkan jaringan dindng rahim. Tujuannya adalah mengurangi perdarahan akibat peluruhan menstruasi. Prosedur kuret & dilatasi umumnya tidak cukup dilakukan sekali sebagai cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Anda mungkin butuh menjalani prosedur ini setiap kali gejalanya datang. 5. Operasi angkat rahim Pada kasus yang ekstrem, histerektomi atau operasi pengangkatan rahim mungkin akan perlu dilakukan. Namun mengingat pasien yang takkan bisa lagi hamil setelah mejalaninya, prosedur ini menjadi pilihan terakhir yang akan diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Baca JugaArti Cairan Vagina Berdasarkan WarnanyaInilah Berbagai Penyebab Sakit Pinggang pada Wanita Muda9 Makanan yang Melancarkan Haid Secara Alami Cara mengatasi nyeri haid berlebihan akibat menorrhagia Selain pengobatan dari dokter, Anda juga bisa melakukan sederet cara berikut guna meringankan gejala menorrhagia yang Anda alami. 1. Minum banyak air putih Perbanyak minum air puth adalah salah satu cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak paling aman. Asupan air dapat menjaga dan mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh yang hilang selama mens. Cobalah menambah konsumsi air putih Anda sebanyak empat hingga enam gelas tiap hari. Selain mencegah dehidrasi dan gejala anemia, air putih juga dapat membantu meringankan nyeri haid yang Anda rasakan. 2. Minum suplemen zat besi Darah haid yang keluar terlalu banyak dalam waktu lama dapat menmbulkan gejala anemia karena Anda kekurangan zat besi. Zat besi berfungsi untuk membentuk hemoglobin yang membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, kekurangan zat besi karena menstruasi berlebihan dapat membuat Anda terkena anemia defisiensi besi. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, konsumsilah makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, daging ayam, tahu, tiram, dan hati hewani. Anda juga bisa minum suplemen zat besi sesuai resep dokter untuk memastikan kebutuhan zat besi haran terpenuhi dengan baik. Jangan sembarangan mengonsumsinya karena dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatan Anda. Baca Juga15 Penyebab Haid Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya10 Cara Merawat Payudara agar Tetap Kencang, Sehat, dan CantikKenali Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita yang Umum dan Cara Pencegahannya 3. Mengonsumsi vitamin C Vitamin C memiliki terbukti dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu, minum vitamin C juga Anda perlukan sebagai cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari buah dan sayuran. Mulai dari jeruk, kiwi, anggur, stroberi, brokoli, serta tomat. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C yang telah direkomendasikan oleh dokter. Catatan SehatQ Dengan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan asupan pendukung pembentukan darah merah tercukupi, Anda akan terhindar dari komplikasi anemia akibat haid berlebihan. Jangan ragu pula untuk berkonsultasi dengan dokter jika kondisi darah haid yang terlalu banyak terus mengganggu Anda. Dokter akan membantu Anda untuk menemukan penyebab dan cara mengatasi darah haid berlebihan yang paling tepat. Anda disarankan untuk segera ke dokter untuk berkonsultasi apabila haid berlangsung selama lebih dari satu minggu dan terjadi pada dua kali siklus haid. Jangan ragu bertanya ke dokter untuk menemukan penyebab sekaligus cara mengatasi darah haid yang berlebihan. Semoga bermanfaat!
Ampuh Ini Dia Cara Super Agar Suami Kapok Selingkuh Halo Sahabat, ini adalah artikel yang kami jamin bisa membantu anda supaya suami anda segera bertaubat dari perselingkuhannya. Bahkan Besar sekali kemungkinan doi kapok selingkuh. Cara-cara super agar suami kapok selingkuh Read more
Ketika haid, apakah kamu sering pakai dua pembalut sekaligus atau menggantinya tiap satu jam sekali? Jika jawabannya iya, bisa jadi darah haid kamu keluar banyak. Untuk tahu apa saja kemungkinan penyebabnya, simak artikel ini, yuk! Sebenarnya, jumlah perdarahan saat haid pada setiap wanita bisa berbeda-beda. Ada yang volume darah haidnya sedikit, tetapi ada juga yang keluar banyak bahkan hingga berlebihan. Tanda Darah Haid Keluar Terlalu Banyak Darah haid yang keluar dianggap terlalu banyak jika melebihi 80 ml dalam satu siklus haid. Namun, jumlah darah yang keluar selama haid kan sulit dihitung, ya. Jadi, supaya lebih mudah, kamu bisa memperhatikan hal-hal berikut sebagai tanda bahwa darah haidmu keluar banyak Lama menstruasi melebihi 7 hari Harus mengganti pembalut setiap 1–2 jam karena penuh Sering keluar gumpalan darah seukuran uang koin Darah haid menembus ke celana luar atau permukaan tempat duduk Harus mengganti pembalut di tengah malam karena penuh Darah haid yang keluar terlalu banyak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain karena harus terus menerus mengganti pembalut, keluarnya darah haid yang berlebihan bisa membuatmu lemas bahkan berisiko menyebabkan anemia, lho. Anemia adalah kondisi rendahnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Penyebab Darah Haid Banyak Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab darah haid keluar banyak. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang paling umum terjadi Miom fibroid, yaitu benjolan yang tumbuh di dinding rahim Endometriosis, yaitu tumbuhnya lapisan rahim di luar rahim, misalnya ada di tuba falopi atau ovarium Radang panggul, yaitu peradangan yang di area panggul termasuk organ reproduksi yang ada di dalamnya, seperti rahim, ovarium, ataupun tuba falopi Adenomiosis, yaitu kondisi saat jaringan dalam lapisan rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim Polip endometrium, yaitu jaringan nonkanker yang tumbuh menonjol pada lapisan rahim atau leher rahim Sindrom ovarium polikistik, yaitu kondisi yang memengaruhi kerja ovarium dan dapat menyebabkan gangguan menstruasi serta kesuburan Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, seperti intrauterine contraceptive device IUD, pada 3–6 bulan pertama Sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti terapi hormon, obat antipembekuan darah, suplemen herbal, atau kemoterapi Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang bisa dipicu oleh stres yang berkepanjangan Kehamilan ektopik, yaitu pembuahan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang mungkin dikira sebagai darah haid. Kelenjar tiroid yang kurang aktif hipotiroidisme Gangguan pembekuan darah Kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker serviks Nah, itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan darah haid keluar banyak. Kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan perubahan volume menstruasi yang signifikan, ya.
Dapatdigunakan jg utk theraphy aura atau mandi aura aura, membersihkan energy negatif,membuang kesialan yg diakibatkan pengaruh jin dan energi negatif,menghancurkan atau membakar jin,membersihkan rumah atau tempat usaha yang angker dll.(menghilangkan depresi, mengobati insomania/susah tidur,menurunkan tekanan darah tinggi,mengatasi haid tdk
Skip to content Beranda / Perdarahan Setelah Hubungan Seksual Meski Haid Sudah Selesai, Berbahaya? Perdarahan Setelah Hubungan Seksual Meski Haid Sudah Selesai, Berbahaya? Darah keluar setelah berhubungan seks adalah keadaan yang tidak biasa terjadi. Kondisi ini bisa terjadi karena hal yang ringan hingga sesuatu yang serius dan membutuhkan penanganan dengan segera. Lantas, bagaimana jika berhubungan setelah haid dan keluar darah, apakah hal ini sesuatu yang membahayakan? Cek penjelasannya di bawah pada Saat Berhubungan Seksual Sebelum menjelaskan mengenai berhubungan setelah haid dan keluar darah, hal lain yang penting untuk diketahui adalah perdarahan vagina bisa terjadi di segala usia, namun lebih sering terjadi pada wanita muda yang belum menopause, dan sumber perdarahan biasanya berawal dari leher rahim. Sementara pada wanita yang mengalami menopause, sumber perdarahan bisa berasal dari serviks, rahim, labia dan uretra. Berikut ini adalah beberapa penyebab berhubungan setelah haid dan keluar darah, di antaranya 1. Infeksi Menular Seksual Berhubungan setelah haid dan keluar darah mungkin bisa disebabkan oleh adanya suatu penyakit infeksi yaitu klamidia atau gonore. Peradangan yang disebabkan oleh infeksi ini dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak dan pecah lebih mudah. Tingkat keparahan perdarahan sering dikaitkan dengan keparahan infeksi. Penyebab infeksi lainnya adalah trikomoniasis. Keputihan dan perdarahan serviks adalah dua karakteristik yang paling umum terjadi. Seperti halnya klamidia dan gonore, infeksi bakteri penyebab trikomoniasis mudah diobati dengan antibiotik. Penyakit menular seksual lainnya seperti sifilis dan herpes genital dapat menyebabkan lesi ulseratif terbuka, sehingga rentan terhadap perdarahan jika teriritasi. Luka bisa berkembang di dalam maupun di luar vagina. Dalam kasus sifilis, sering kali gejala muncul tanpa disadari dan tanpa rasa sakit. 2. Genitourinary Syndrome of Menopause GSM GSM sebelumnya dikenal sebagai atrofi vagina. Kondisi ini umum terjadi pada wanita perimenopause dan menopause, atau wanita yang indung telurnya sudah diangkat. Seiring bertambahnya usia, terutama ketika periode menstruasi Anda berhenti, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit estrogen. Estrogen adalah hormon wanita yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem reproduksi. Ketika kadar estrogen lebih rendah, beberapa hal bisa terjadi pada vagina. Tubuh akan menghasilkan lebih sedikit pelumasan vagina, sehingga vagina bisa menjadi kering dan meradang. Kadar estrogen yang lebih rendah juga mengurangi elastisitas vagina, jaringan vagina menjadi lebih tipis dan menyusut. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, rasa sakit, dan perdarahan saat berhubungan seks. 3. Vagina Kering Berhubungan setelah haid menyebabkan keluar darah berikutnya mungkin bisa disebabkan oleh vagina yang kering. Selain GSM, vagina kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti Sedang menyusui. Usai menjalani persalinan. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat asma, obat antidepresan, dan obat antiestrogen. Sedang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi Melakukan hubungan intim sebelum mendapat rangsangan penuh Paparan bahan kimia. Sindrom Sjögren, penyakit radang sistem kekebalan tubuh yang mengurangi kelembapan yang dihasilkan oleh kelenjar dalam tubuh. Kondisi ini mungkin menjadi jawaban atas pertanyaan beberapa orang kenapa setelah haid berhubungan terasa sakit. 4. Polip Rahim Jaringan pertumbuhan yang tidak normal pada dinding rahim atau endometrium disebut sebagai polip rahim. Kondisi ini mungkin bisa menjadi penyebab berhubungan setelah haid keluar darah. Polip rahim cenderung berkembang pada wanita berusia 40 sampai 50 an yang memiliki banyak kehamilan. Polip ini biasanya berwarna merah atau ungu dengan struktur seperti tabung yang penuh dengan kapiler dan mudah berdarah saat disentuh. Sementara itu polip uterus kecil memiliki ciri benjolan lunak yang menonjol dari dalam rahim. Polip jenis ini cenderung mengalami perdarahan sebelum haid, setelah menopause, dan saat berhubungan seks. Polip ini cenderung berkembang pada wanita antara usia 36 sampai 55. Meski begitu, sebagian besar polip rahim bersifat jinak, tetapi beberapa dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu. Polip kadang-kadang akan hilang secara spontan, tetapi operasi pengangkatan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. 5. Erosi Serviks Erosi serviks adalah kondisi non-kanker di mana sel-sel yang biasanya melapisi bagian dalam serviks menonjol keluar melalui pembukaan serviks. Ketika ini terjadi, pembesaran abnormal jaringan serviks dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah rapuh membesar dan meradang. Akibatnya, perdarahan sering terjadi karena hubungan seksual, penggunaan tampon, atau penyisipan spekulum selama pemeriksaan panggul. Erosi serviks umumnya terjadi pada wanita yang menggunakan pil KB dan wanita hamil yang kondisi serviksnya lebih lunak dari biasanya. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan perawatan kecuali ada keputihan atau perdarahan vagina yang berlebihan. 6. Vaginitis Wanita pascamenopause akan sering berdarah–saat atau setelah berhubungan seks karena menurunnya kadar estrogen. Menurunnya kadar estrogen menyebabkan dinding vagina menipis dan menghasilkan pelumas yang lebih sedikit. Sementara wanita muda yang mengalami vaginitis, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau ragi. 7. Trauma Selain sering dikaitkan dengan infeksi atau kelainan rahim, berhubungan setelah haid dan keluar darah juga dapat terjadi akibat trauma langsung pada jaringan. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas seksual yang kuat bisa menyebabkan luka atau robekan. Trauma lebih sering terjadi pada vagina yang kering, seperti yang terjadi selama menopause atau menyusui, dan douching yang berlebihan. Selain itu, beberapa jenis alat kontrasepsi IUD dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat. 8. Kanker Berhubungan setelah haid dan keluar darah adalah suatu tanda kemungkinan adanya kanker serviks dan rahim. Selain itu, perdarahan yang terjadi pascamenopause juga bisa menjadi gejala kanker rahim. Berhubungan Intim Setelah Haid dan Kehamilan Setelah mendapat penjelasan mengenai berhubungan setelah haid dan keluar darah, hal penting lainnya yang cukup sering ditanyakan masyarakat apakah langsung berhubungan setelah haid bisa menyebabkan kehamilan? Bahkan setelah haid, pembuahan sel telur bisa terjadi dengan cepat dan mudah. Pada wanita yang memiliki siklus haid pendek atau sekitar 21-24 hari saja, sel telur akan diproduksi lebih dini. Setelah menstruasi selesai, sel telur akan dilepaskan dan saat hubungan seksual dilakukan maka besar kemungkinan terjadinya pembuahan, meski begitu cara ini tidak menjamin kehamilan. Penting untuk diingat bahwa sperma terkadang dapat bertahan hidup hingga 7 hari setelah Anda berhubungan seks. Hal ini memungkinkan Anda bisa hamil dengan segera setelah menstruasi selesai apabila wanita berovulasi lebih awal, terutama jika Anda memiliki siklus menstruasi pendek. Cornforth, Tracee. 2019. Vaginal Bleeding During or After Sex. Diakses pada 25 September 2019. Morris, Susan York. 2017. What Causes Bleeding After Sex?. Diakses pada 25 September 2019. Stöppler, Melissa Conrad, MD. Vaginal Bleeding Abnormal Vaginal Bleeding Between Periods. Diakses pada 25 September 2019. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
Caraini bisa mendorong aliran darah ke Mr P atau Miss V. Sehingga Mr P Anda akan mengalami ereksi dengan baik, dan produksi sperma pun akan banyak. Aku telah bertanya kepada ‘Aisyah tentang sesuatu yang boleh dilakukan seorang suami terhadap isterinya yang sedang Haid. ‘Aisyah menjawab: Apa saja boleh, kecuali kemaluannya
Mengingat sperma bisa bertahan selama 72 jam setelah ejakulasi, berhubungan intim saat menstruasi atau haid tetap bisa memicu hamil. Risiko kesehatan bila berhubungan intim saat haid Mengutip dari Planned Parenthood, berhubungan intim saat haid tetap bisa membuat wanita hamil. Selain kehamilan, risiko kesehatan lain bila berhubungan intim saat menstruasi adalah infeksi menular seksual. Pasalnya, darah menstruasi yang menempel pada penis, pubis, dan area genital lain bisa memicu pertumbuhan bakteri dan kuman. Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda bisa menggunakan kondom saat berhubungan intim. Jika masih khawatir dengan risiko kehamilan meski sudah berhubungan intim pakai kondim, perhatikan gejala kehamilan. Apakah ada gejala seperti kram perut ringan, bercak darah, nyeri payudara, dan perubahan mood. Gejala-gejala ini dapat terjadi sekitar dua minggu setelah ovulasi. Gejala kehamilan lain yang harus diwaspadai saat usia kehamilan mencapai usia enam atau tujuh minggu adalah mual, muntah, dan kelelahan parah.
Pasalnya meski darah haid belum keluar, dia pernah menolak suaminya untuk melakukan hubungan badan Home Health Selasa, 15 Februari 2022 - 2044 WIBloading... Berhubungan saat haid memiliki dampak buruk pada kesehatan dan berpotensi terkena penyakit tertentu. Foto Ilustrasi/Freepik A A A JAKARTA - Berhubungan saat haid pada pasangan suami istri menurut ilmu kesehatan memiliki beberapa dampak positif seperti proses haid menjadi lebih cepat selesai, mengurangi sakit kepala yang diakibatkan oleh proses haid, hingga mengurangi kram pada selain berdampak positif, berhubungan saat haid juga memiliki dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dan berpotensi terkena penyakit tertentu. Baca Juga Berikut beberapa bahaya yang mungkin ditimbulkan saat berhubungan badan ketika wanita sedang haid. 1. Risiko Penyakit Menular SeksualBahaya berhubungan badan saat haid yang pertama adalah berisiko terkena penyakit menular seksual. Berbagai jenis penyakit menular seksual ini di antaranya adalah sifilis, gonore, hingga AIDS. Sebuah penelitian menyatakan bahwa peningkatan risiko terkena penyakit menular seksual terjadi melalui darah hasil menstruasi yang disebabkan hilangnya sumbatan lendir serviks protective barrier. Selama menstruasi, terjadi peningkatan pH alkali vagina dan lonjakan tingkat estrogen dan progesteron. Hal tersebut membuat bagian sekitar vagina dipenuhi pertumbuhan mikroba patogen sehingga meningkatkan risiko terinfeksi. Baca Juga 2. Risiko Peningkatan Aliran Darah Menstruasi suami istri menstruasi haid berhubungan seks hubungan intim Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 16 menit yang lalu 45 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu . 394 92 25 334 78 479 212 156

apakah darah haid bisa menundukan suami