Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kasih Ibu Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, tak harap kembali, Bagai sang surya, menyinari dunia. Lirik lagu yang selalu membuat air mata menetes jika menyanyikannya dan mengingat akan wajah ibu kita. jadi teringat semasa masih duduk di bangku Taman Kanak TK, Ibu selalu menyanyikan lagu ini untuk membuat kita tenang. ternyata sampai sekarang lagu ini masih selalu dinyanyikan, lagunya sangat sederhana dan penuh arti membuat kita lebih menghargai, menghormati, patuh, dan lebih menyayangi ibu. Mungkin karena lirik lagunya yang singkat dan ringan, juga menggunakan bahasa yang mudah untuk diingat dan dihafalkan sehingga kita dengan santai mampu menyanyikan lagi ini berulang-ulang dengan tempo yang pelan, apalagi anak-anak. Tiap-tiap bait dari lirik lagu "Kasih Ibu" begitu jelas maknanya dan berisi nasehat, melukiskan bagaimana tiada terkiranya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tiada terkira oleh waktu hingga akhir hayatnya. Tidak hanya kasih sayang ibu yang di ceritakan dari isi lagu ini, juga bagaimana pengorbanan ibu yang tiada mengharap imbalan atau balas jasa dari anaknya. Tanpa pamrih seorang ibu memberikan kasih sayangnya. Tujuan Lagu ini diciptakan untuk mengajarkan dan memberi pengetahuan kepada anak-anak tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Dengan demikian anak-anak dapat menyadari betapa besarnya kasih sayang seorang ibu sehingga anak-anak dapat menghargai dan membalas kasih sayang seorang ibu. Sempat teringat , siapa yang menciptakan lagu ini? Ternyata pencipta lagu kasih ibu tidak sepopuler lagu anak ciptaannya, beliau adalah SM Mochtar salah satu pencipta lagu Anak yang cukup terkenal. Beberapa dari lagu ciptaanya bahkan masih sering dialunkan oleh anak-anak Indonesia. Dilahirkan di Makassar tanggal 5 Januari 1934. Sejak berusia 4 tahun tokoh terkenal ini telah mulai menunjukkan bakatnya di bidang musik yaitu dengan bermain piano. Satu hal yang pantas disaluti adalah, Pak Mochtar belajar piano secara otodidak tanpa bantuan seorang guru. Namun, itu tidak menghalanginya untuk menjadi seorang yang ahli di bidang musik. Pencipta lagu asal Makassar ini mengenyam pendidikan tinggi di jurusan Bahasa Perancis pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Di masa mahasiswa kemampuan bermusik Pak Mochtar sangat mengagumkan, beliau bahkan mendapatkan beberapa kesempatan beasiswa di sekolah musik di Jepang. Namun, entah kenapa tawaran itu ditolak oleh SM Mochtar. Pak Mochtar dikenal sebagai pencipta lagu yang sangat diakui kemahirannya namun tidak suka diekspos mengenai keahliannya dalam menciptakan lagu. Saat diadakannya festival lagu pop internasional di Jepang pada tahun 1971 yang bertempat di Jepang lagu ciptaannya yang berjudul From the Deepest Love from Jakarta memperoleh penghargaan dari panitia. Peserta festival bahkan tidak mengetahui bahwa pencipta lagu yang memperoleh penghargaan tersebut berada di tengah-tengah mereka. Di festival itu Pak Mochtar tampil sebagai dirigen orkestra yang mengiringi lagu From the Deepest Love from Jakarta. Dalam acara itu sekaligus Pak Mochtar menjadi orang Indonesia pertama yang pernah menjadi dirigen di Tokyo. Berikut beberapa lagu anak ciptaan Pak Mochtar Kasih Ibu, lagu ini menceritan tentang betapa besarnya kasih seorang ibu. Burung Kenari, bercerita tentang keindahan burung kenari. Ibu Guru Kami, bercerita tentang bagaimana jasa seorang ibu guru. Akibatnya beliau menderita kanker hati dan liver. Penyakit ini mengantarkan beliau pada akhir hayatnya pada 20 Juli 1973. [Sumber lagu-anak-anak] "SEMOGA DENGAN ALUNAN LAGU "KASIH IBU", KITA AKAN SENANTIASA TERINGAT KETULUSAN PENGORBANAN SEORANG IBU KEPADA KITA SELAMA INI DAN, SENANTIASA SELALU DAPAT BERBAKTI DAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK IBU KITA, HINGGA AKHIR HAYATNYA.." SELAMAT HARI IBU. 22 DESEMBER 2013... Lihat Pendidikan Selengkapnya
KisahPendek Aku, Selfi dan Cinta Dulu,saya tak tutup tidaklah cantik seperti mana yang digambarkan oleh jiran2.sengaja saya selfie dari sudut yang cantik n muatnaik di fb N ig.kadang2 saya ambil gambar dari sudut atas bagi kurus.kadang2 ambil cuping telinga sebab hanya itulah yang cantik ada pada diri saya.- Cerita pendek kali ini bertema kasih ibu sepanjang masa, jangan menyiakan kehadiran seorang ibu sebelum engkau kehilangan Ibu yang Tak Kunjung KembaliDi suatu perkampungan hiduplah keluarga kecil. Keluarga yang kata orang-orang, mereka keluarga bahagia pada saat itu. Pak tono dan bu tini merekalah yang dimaksud oleh orang-orang masa itu. Mereka mempunyai dua orang anak yang bernama Reza dan Riza. Reza merupakan anak sulung yang mempunyai keberanian dan mandiri dalam hal apapun. Ia selalu mendapat kasih sayang dari kedua orang begitu, tidak membuatnya menjadi anak yang manja dan bergantung pada orang tuanya. Hingga suatu hari, ibunya melahirkan anak kedua Riza adik reza. Namun setelah melahirkan ibunya mengalami sakit keras dan mengharuskan ayahnya untuk membawa ke rumah sakit. Sekian lama dirawat di rumah sakit, nyawa bu Tini tidak bisa itu membuat Reza dan Ayahnya terpukul atas kepergian istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Bu Tini meninggal pada saat Riza berusia 3 bulan. Sejak saat itulah Reza yang menggantikan semua pekerjaan ibunya. Ia dan ayahnya juga merawat Riza dengan penuh kasih sayang, seperti dahulu saat ibunya merawat reza sewaktu kecil. Seiring berjalannya waktu, Riza pun menginjak usia 4 tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang mandiri dan suatu hari, ketika sekolah ia sering melihat teman-temannya selalu diantarkan oleh ibunya, lantas hal itulah membuat ia bertanya-tanya. โ sebenarnya ibuku dimana? Mengapa tidak mengantarkan dan menjemputku sekolah seperti ibu mereka โ ucap Riza dalam hati. Ketika pulang sekolah, ia menanyakan hal itu kepada ayahnya. Namun ayahnya hanya berucap โ ibumu pergi jauh โ. Riza pun masih tidak mengerti apa maksud dari perkataan ia meminta ayahnya untuk menceritakan tetapi ayahnya malah menyuruhnya untuk tidur. Saat kakaknya pulang, ia menanyakan kemana bertanya โ kak, sebenarnya ibu itu kemana si. Dari kecil aku tidak tahu wajah ibu itu gimana. โHai, Mau Makan Apa Hari ini?โ ibu bekerja di luar negri, sudah ya jangan tanya lagi. โ jawab RezaHal itu membuat Reza melamun dan tak sadar air matanya pun turun. Lantas hal itu membuat Riza bertanya kembali.โ apa ibu tidak pernah pulang kak? Terus kenapa kakak menangis? โโ kakak Cuma rindu aja sama ibu โ ucap RezaSetelah itu, Riza menceritakan semua kejadian pada saat di sekolah. Kakaknya pun hanya bisa memberi semangat dan memotivasinya untuk tetap sekolah meskipun tidak diantarkan oleh sang ibu. Beberapa tahun kemudian, Riza menginjak usia remaja. Ia semakin penasaran dimana ibunya berada, mengapa hingga ia dewasa ibunya masih belum selalu mengungkapkan rasa rindu pada ibunya, ia juga selalu bertanya-tanya pada dirinya โ ibu dimana? Mengapa tidak pernah pulang, apa tak rindu dengan kami. Ibu aku sudah besar, lihatlah aku ibu, sudah menjadi gadis yang cantik. Aku juga sering mendapat juara, ini semua berkat doa ibu. Aku ingin mempersembahkannya untuk ibu, pulanglah ibu. Setega itukah ibu dengan kami? Mengirim surat kabar pun tidak pernah. โ ia selalu mengungkapkan kerinduan pada ibunya di buku diary yang berjudul โ ibu yang tak kunjung kembali โ.Setiap hari ia menulisnya dan menceritakan segala kegiatannya. Hingga suatu hari, Reza bersih-bersih kamar adiknya. Ia pun menemukan diary tersebut. Hal itu membuat Reza menangis dan merasa bersalah pada adiknya. Setelah itu, ia menceritakan pada ayahnya dan mereka memutuskan untuk memberi tahu Riza, apa yang sebenarnya terjadi pada sore hari, mereka sedang kumpul di meja makan. Kemudian sang ayah memulai percakapan.โ Riza, ayah dan kakakmu sebelumnya minta maaf, karena telah menyembunyikan ini semua dari kamu. Ini bukan kemuan kami, tetapi ini kemauan ibumu. โ ucap ayahRiza pun bingung dan bertanya-tanya โ apa maksud perkataan ayah? Kenapa kakak dan ayah meminta maaf padaku? โSang ayah pun menjelaskannya โ ibumu sudah meninggal ketika kamu berusia 3 bulan. Setelah melahirkanmu, ibumu mengalami sakit-sakitan. Beliau koma setelah melahirkanmu. โ mendengar cerita tersebut membuat air mata Riza mengalir deras. Rasa rindu pada ibunya selama ini ia pendam, namun nyatanya ia tak akan bisa bertemu ibunya kembali. Ia juga merasa bersalah pada ayah dan kakaknya, sebab karena ia ibunya meninggal. Akan tetapi ayah dan kakaknya pun menguatkannya dan menjelaskan padanya bahwa ini semua sudah takdir yang tak bisa dihindari oleh harinya, Riza dan keluarganya berziarah ke makam ibunya. Riza mengungkap rasa rindunya selama 16 tahun yang ia pendam, ia juga berjanji pada ibunya untuk tetap semangat dalam hal apapun. Ia juga berterimakasih pada ayah dan kakaknya yang telah merawatnya dengan tulus dan penuh kasih saat itu, Riza tumbuh dewasa. Ia juga menuliskan semua kejadian yang dialaminya dalam buku diarynya โ Ibu yang Tak Kunjung Kembali โ. Ia berpesan kepada siapapun untuk tetap merawat dan menyayangi orang tua selagi mereka masih ada. Jangan pernah hiraukan perintah orang tua selagi itu positif untuk kehidupan kita. Karena sesungguhnya doa orang tua yang paling diridhoi oleh karya Ira Ami Maharani UMSIDA
KasihIbu Kepada Beta, Tak Terhingga Sepanjang Masa, Tak Hanya Memberi , Tak Harap Kembali , Bagai Sang Surya Menyinari Dunia Beruntunglah kita jika masih ingat dengan sosok seorang Ibu yang telah melahirkan dan membesarkan diri kita. Bagaimana seorang Ibu berjuang mati - matian supaya diri kita kelak berguna.
Kasih ibu sepanjang masa, pepatah bijak ini saya rasa memang benar adanya. Saya yakin, setiap ibu di manapun berada, akan selalu berusaha merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan sepenuh cinta dan kasih sayang. Seberapa besar kira-kira ukuran kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya? Tak terukur. Tak terhingga, dan sepanjang masa sebagaimana diungkap dalam kata pepatah tersebut. Maka, tak mengherankan bila posisi ibu dianggap lebih mulia dan lebih diprioritaskan daripada sosok ayah. Memang, keberadaan orangtua, baik ibu dan ayah, keduanya sama-sama harus dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya. Bila kedudukan ibu dianggap lebih mulia, menurut saya hal itu sangatlah wajar. Mengingat perjuangan dan pengorbanan ibu begitu besar kepada anak-anaknya, mulai mengandung selama sembilan bulan hingga tiba saat melahirkan dengan menahan rasa sakit sekaligus nyawa menjadi taruhan tentunya. Ditambah lagi segala kerepotan yang harus ditanggung oleh seorang ibu ketika merawat anak-anaknya hingga bertahun-tahun lamanya. Sementara keberadaan ayah, biasanya hanya seputar mencari nafkah keluarga. Ia tak pernah merasakan betapa susah payahnya mengandung dan melahirkan anak. Atas dasar inilah, maka sangat wajar bila kemuliaan seorang ibu lebih tinggi dibanding seorang ayah. Oleh karenanya, sudah menjadi keniscayaan bagi setiap anak untuk mempergauli dan melayani ayah dan ibunya dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyakiti hati kedua orangtua lebih-lebih hati seorang ibu yang memiliki jasa yang teramat banyak kepada anak-anaknya. Saya yakin, setiap orang mengerti bahwa yang namanya berbakti kepada kedua orangtua merupakan hal yang tak bisa ditawar-tawar oleh setiap anak. Selama orangtua tak menyuruh kita melakukan hal tak tak terpuji, kita dianjurkan untuk menaatinya. Andai suatu hari orangtua meminta kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama, kita harus berusaha menolaknya dengan cara-cara halus yang sekiranya membuat hati orangtua bisa lega dan merasa tak terhina. Ada sebuah kisah menarik tentang betapa pengorbanan ibu begitu besar dan tak bisa kita membalasnya meskipun kita telah berusaha melakukan banyak kebaikan kepadanya. Al Jauzi, dalam buku Ibu, Engkaulah Harta Terindahku menguraikan kisah yang bisa dijadikan renungan bagi kita semua. Zurโah bin Ibrahim menuturkan, suatu saat ada yang datang menemui Umar bin Khathab lalu berkata, โSaat ini Ibu saya sudah sepuh. Ia sudah tidak mampu lagi buang hajat sendiri. Jadi saya selalu menggendong dan membersihkannya. Lantas, apakah saya sudah membalas jasanya?โ Umar menjawab dengan tegas, โBelumโ. Kemudian orang tersebut bertanya lagi, seolah-olah ingin memprotes jawaban Umar, โBukankah aku telah menggendong dan menahan rasa sungkanku terhadapnya?โ Kira-kira seperti apa jawaban Umar yang merupakan salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad Saw? Umar lantas menjawab panjang lebar, โIbumu pun pernah melakukan hal sama kepadamu. Bedanya, ia justru berharap bisa terus melakukannya. Namun, kamu malah berharap bisa segera mengakhirinya.โ Bila kita merenungi kata-kata Umar bin Khathab tersebut, memang benar adanya. Mari kita bayangkan, seorang ibu, sejak masih mengandung, ingin kelak anaknya terlahir sehat dan sempurna. Begitu anak lahir, ia akan merawat dan menyayanginya dengan segala kerepotannya yang meskipun sangat melelahkan tapi seolah tak pernah dikeluhkan. Seorang ibu akan terus merawat, mendidik anaknya hingga besar, dan berharap anaknya kelak meraih kehidupan sukses dunia hingga akhirat. Namun sayangnya, ketika seorang anak telah tumbuh besar dan menjalani kehidupan yang terbilang sukes, ia seolah mengabaikan jasa-jasa ibunya. Ketika sang ibu sakit misalnya, ia tak sanggup melayani dan merawatnya dengan baik. Bahkan terkadang anak malah mengeluh, merasa capek melayani dan merawat ibunya yang sakit-sakitan. Dan berharap ibunya segera meninggal dunia. Nauzubillahi min dzaalik. Maka benar kiranya apa yang disampaikan oleh sahabat Umar kepada orang yang merasa telah merawat ibunya dengan segala kepayahan, โIbumu pun pernah melakukan hal sama kepadamu. Bedanya, ia justru berharap bisa terus melakukannya. Tapi kamu malah berharap bisa segera mengakhirinyaโ. Ada lagi satu kisah yang layak kita renungi. Imam Bukhari dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad meriwayatkan bahwa suatu hari Abdullah ibn Umar melihat seseorang menggendong ibunya untuk thawaf di Kaโbah dan ke mana saja sang ibu menginginkan. Kemudian orang tersebut bertanya, โWahai Abdullah ibn Umar, dengan perbuatanku ini, apakah aku sudah membalas jasa ibuku?โ Umar menjawab, โBelum, setetes pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orangtuamu MondeAriezta, Mizania 2014. Tentu masih begitu meruah kisah-kisah di masa silam tentang pengorbanan seorang ibu terhadap anak-anaknya yang begitu besar. Saking besarnya, seorang anak tak akan mungkin bisa membalasnya dengan jasa serupa. Kendati tak mampu membalas jasa-jasa orangtua, seorang anak harus berusaha melakukan hal terbaik untuk membalas kebaikan orangtuanya. Merawat serta melayani orangtua dengan penuh keikhlasan dan kesabaran kala sakit, berusaha rutin menyisihkan uang dari gaji kita untuk dipersembahkan kepada orangtua, tak menyakiti hatinya, merupakan di antara cara-cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk membalas jasa-jasa orangtua. *** *Sam Edy Yuswanto, penulis lepas mukim di Kebumen.
Sepertihubungan adik - beradik yang normal, mereka kadang - kadang berkasih sayang dan kadang - kadang bergaduhan macam penyokong bolasepak Malaysia dan Indonesia sewaktu Tiger Cup di Bukit Jalil dulu. Maaf ya, ini bukan macam sinetron Bawang Putih, Bawang Merah. Bukan cerita kasih sayang berat sebelah. Bukan cerita ibu tiriku. Sepertinya semua orang sepakat jika kasih sayang ibu tidak pernah berakhir dan akan selalu ada di sepanjang hidup anak-anaknya. Bahkan, ibu tidak pernah lelah untuk memastikan tumbuh kembang buah hatinya dengan baik. Semua kasih sayang yang dia berikan tidak akan bisa tergantikan, bukan? Tanpa disadari, ibu tak pernah menyerah untuk wujudkan setiap keinginan yang kamu miliki. Meskipun terkadang dia terlihat garang, tapi hatinya selalu dipenuhi kasih sayang untuk kamu. Setiap ibu memang memiliki cara yang berbeda-beda dalam merawat dan mendidik anak-anaknya. Namun, ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu. Agar kamu bisa menyadarinya, cobalah pahami beberapa hal berikut ini. Sebab, ini merupakan bukti nyata kalau kasih ibu sepanjang masa. 1. Ibu Rela Terbangun Tengah Malam Demi Menjaga Kamu Seorang ibu sudah terbiasa bangun tengah malam pasca melahirkan, hanya untuk memastikan jika bayinya telah tertidur lelap tanpa ada gangguan. Namun, ternyata hal tersebut tidak hanya dia lakukan ketika kamu masih balita saja lho. Mungkin kamu tidak mengetahuinya. Namun, sampai kamu menginjak usia remaja pun, ibumu tetap sering terbangun tengah malam, walaupun penyebabnya terbilang cukup sepele. Misalnya ketika mendengar kamu terbatuk di dalam kamar, ibu akan segera bangun dan melihatmu untuk memastikan apakah membutuhkan bantuannya atau tidak. Tindakan seperti ini tak lepas dari besarnya rasa sayang untukmu. Sehingga, ibu akan tetap terbangun walaupun masih mengantuk. 2. Selalu Memberi Dukungan dan Siap Menjadi Tempat Bersandar Kasih sayang ibu juga terlihat jelas ketika kamu sedang menghadapi masa-masa sulit. Di mana dia akan selalu ada untuk menjadi tempatmu bersandar dan menceritakan keluh-kesah. Bahkan, ketika tidak ada orang lain yang peduli padamu, ibu akan menjadi satu-satunya orang yang memberimu semangat. Dia akan memberikan dukungan agar kamu dapat melalui masa-masa sulit tersebut tanpa mengorbankan masa depan. Di saat seperti itulah ibu akan mendekapmu dengan erat. Sehingga, kamu tidak merasa sendirian dalam kesedihan. 3. Menjadi Guru Pertama dan Sepanjang Masa Tidak hanya memberikan tuntutan, seorang ibu juga akan menunjukkan kasih sayangnya melalui sebuah pengajaran. Sejak kamu mulai bisa bicara, berjalan, hingga menginjak jenjang pendidikan, ibu akan terus mengajari kamu berbagai hal yang berguna dalam hidup. Bahkan, ketika kamu sudah tumbuh dewasa dan menikah, ibumu akan tetap memberikan pendidikan dengan membagikan pengalamannya. Dia ingin kamu belajar dari apa yang telah dilalui selama ini. Tak hanya itu, ibu juga selalu memberikan contoh yang baik dalam bersikap dan saat mengambil keputusan. Hal seperti inilah yang membuktikan bahwa ibu adalah guru yang pertama hingga sepanjang masa bagi anak-anaknya. 4. Ibu Merupakan Sumber Doa dan Restu Terbaik Meski tidak diminta, ibu akan terus memberikan doa dan restunya kepadamu. Meskipun dia tidak menceritakannya, tapi ibu selalu memohon kepada Tuhan untuk memberikan kebahagian serta kebaikan dalam hidupmu. Sehingga, kamu lebih mudah mencapai kesuksesan seperti yang diimpikan. Ibu selalu berharap agar kamu tidak mengikuti jejaknya yang mungkin hingga saat ini masih dalam keterbatasan. Dia tidak mau jika kamu merasakan pahitnya hidup sebagaimana yang pernah dia alami. Mungkin kamu belum menyadari sepenuhnya, walaupun sederhana dan cukup sepele, tapi memang seperti itulah wujud kasih sayang seorang ibu untukmu. Mulai sekarang, jangan sampai kamu melukai perasaannya, ya. Sayangilah ibu sebagaimana dia menyayangi kamu!Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin atau rahmat bagi seluruh alam, juga mengajarkan bahwa kasih sayang tidak hanya berlaku antar manusia, melainkan juga pada hewan, tumbuhan dan lingkungan di sekitarnya. Pernah diceritakan Abu Bakar as Shiddiq radhiallahu 'anhu berpesan kepada pasukan Usamah bin Zaid, "Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teringat dengan satu pribahasa โKasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galahโpasti sudah tidak asing bagi kalian dengan pribahasa tersebut, yang mana pribahasa tersebut memiliki arti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orangtua itu memiliki batasan. Dalam pribahasa tersebut disebutkan โkasih sayang anak sepanjang galahโ yang mana berarti kasih sayang seorang anak memiliki betasan, akan tetapi mengapa di era sekarang banyak sekali anak yang sering membentak ibu mereka, menjadikan ibu mereka seperti pembantu, dan bahkan tidak segan-segan mereka memukul ibu mereka. Apa mereka tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap ibu mereka yang telah mengandung mereka selama kurang lebih 9 sembilan bulan, dengan taruhan nyawa ibu mereka berjuang untuk melahirkan mereka disertai dengan tetesan air mata kebahagian. Sebagaimana firman ALLAH dibawah ini ููููุตููููููุง ุงููุฅููุณูุงูู ุจูููุงููุฏููููู ุฅูุญูุณูุงูุงู ุญูู ูููุชููู ุฃูู ูููู ููุฑููุงู ููููุถูุนูุชููู ููุฑููุงู ููุญูู ููููู ููููุตูุงูููู ุซูููุงุซูููู ุดูููุฑุงู ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ุจูููุบู ุฃูุดูุฏูููู ููุจูููุบู ุฃูุฑูุจูุนูููู ุณูููุฉู ููุงูู ุฑูุจูู ุฃูููุฒูุนูููู ุฃููู ุฃูุดูููุฑู ููุนูู ูุชููู ุงูููุชูู ุฃูููุนูู ูุชู ุนูููููู ููุนูููู ููุงููุฏูููู ููุฃููู ุฃูุนูู ููู ุตูุงููุญุงู ุชูุฑูุถูุงูู ููุฃูุตูููุญู ููู ููู ุฐูุฑูููููุชูู ุฅููููู ุชูุจูุชู ุฅููููููู ููุฅููููู ู ููู ุงููู ูุณูููู ูููู โKami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoโa โYa Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri niโmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.โ Qs. Al-Ahqaaf 15ููููุตููููููุง ุงููุฅููุณูุงูู ุจูููุงููุฏููููู ุญูู ูููุชููู ุฃูู ูููู ูููููุงู ุนูููู ูููููู ููููุตูุงูููู ููู ุนูุงู ููููู ุฃููู ุงุดูููุฑู ููู ููููููุงููุฏููููู ุฅูููููู ุงููู ูุตููุฑูโDan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.โQs. Luqman 14 Tapi apa yang ibu mereka dapat setelah mengandung, melahirkan dan membesarkan mereka?. Membentak?, memukul?, atau menganggap ibu mereka seperti pembantu?. Mungkin ada banyak anak yang sangat menyayangi ibu mereka, akan tetapi kasih sayang yang diberikan anak yang sangat menyayangi ibu merekapun bahkan belum bisa untuk membalas kasih sayang yang diberikan oleh ibu mereka. Bahkan anak yang menyayangi ibunya saja tidak dapat membalasnya, sedangkan anak yang memaki ibunya bahkan sampai memukul ibunya apa mereka tidak pernah berfikir tentang kasih sayang ibu mereka?. Apa mereka tidak sadar bahwa surga ada ditalapak kaki seorang ibu?.Ketika seorang ibu melarang kalian untuk ini dan untuk itu, memarahi kalian, dan memukul kalian bukan berarti ibu kalian tidak menyayangi kalian, itu berarti ibu kalian terlalu khawatir dan takut dengan apa yang nanti akan terjadi pada kalian itulah salah satu bentuk perlindungan yang diberikan ibu kalian kepada kalian, kalau ibu kalian marah dan memukul kalian bukan juga ibu kalian tidak menyayangi kalian melainkan ibu kalian sangat menyayangi kalian oleh karena itu ibu kalian memarahi dan memukul seorang anak seharusnya kalian menyayanginya, menjaganya, merawatnya diusia senja sebagaimana ibu kalian menyayangi kalian, menjaga kalian, dan merawat kalian. Bahkan ketika kalian tertidur dalam dekapannya ada seekor nyamuk yang mendekat mereka akan membunuh nyamuk tersebut dan ketika ada hewan atau apapun yang mengancam nyawa kalian, ibu kalianlah yang akan pertama kali merelakan nyawanya untuk kalian dan ibu kalian rela bangun semalaman hanya untuk menemani kalian ketika kalian terbangun menangis dimalam hari saat bayi sambil terkantuk-kantuk dan tak jarang ibu kalian tertidur dengan keadaan duduk. Ingat surga ada dibawah telapak kaki ibu, janganlah kalian membuat ibu kalian menyakiti hati ibu kalian sekalipun karena tanpa maafnya hidup kalian tidak akan merasa tenang dan ingatlah pula kasih sayang yang selalu diberikannya kepada kalian. Sebagaimana hadits berikut ini 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya . 172 177 331 374 356 369 284 252